PLN Enjiniring: Mengarahkan Transmisi Energi Baru Melalui Inovasi Aset dan Layanan Terkelola

Senin, 11 Desember 2023

JAKARTA-PLN Enjiniring baru-baru ini menyelenggarakan Rapat Kerja Direktorat Transmisi dan Perencanaan Sistem Triwulan IV tahun 2023 dengan tema "Green Super Grid, Transmitting The New Energy." Acara ini bukan hanya merupakan forum strategis, tetapi juga mencatat momen penting dengan penandatanganan kontrak dan peresmian produk baru, yakni "Managed Service Manajemen Aset Transmisi."

Inisiatif ini menandakan komitmen PLNE untuk memberikan dukungan maksimal kepada PLN, terutama Divisi Perencanaan Strategis Transmisi, dalam meningkatkan pengelolaan aset transmisi. Fokus berikutnya adalah proyek Database Aset Trafo, di mana PLNE akan mengumpulkan dan memvalidasi data aset secara komprehensif untuk seluruh trafo di wilayah PLN. Tujuan utama adalah menyajikan data yang akurat, memungkinkan sistem terintegrasi, analisis efektif, dan pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.

Selanjutnya, PLNE akan menangani Perencanaan & Pelaksanaan Pengujian Trafo di wilayah PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (JBB) dan PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sulawesi. Langkah ini diarahkan untuk memberikan informasi dan rekomendasi terhadap Health Index Trafo.

Baca Juga
TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Dalam semangat manajemen aset proaktif, PLNE juga akan melaksanakan manajemen aset transmisi dan gardu induk menyeluruh di wilayah kerja PT PLN (Persero) dengan pendekatan predictive maintenance.

Chairani Rachmatullah, Direktur Utama PLNE, menyampaikan berbagai layanan yang mendukung kinerja Direktorat Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN. Ini termasuk Program CAPEX to OPEX untuk Penggantian Emergency Response Service Towers dan Implementasi BIM untuk Proyek Infrastruktur PLN.

Dengan menyediakan layanan managed service manajemen aset transmisi, PLNE sebagai Center of Excellence bertekad untuk memaksimalkan nilai aset, meminimalkan risiko, mengoptimalkan biaya operasional, dan meningkatkan kehandalan operasi sistem transmisi di seluruh nusantara.