Dirut PLN: PLN Indonesia Power Menjadi Pelopor dalam Menyediakan Energi Bersih dan Ramah Lingkungan
- Kamis, 16 Mei 2024
Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mempersiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di masa depan dengan mengintegrasikan beragam jenis Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, dalam forum Asia Pacific Energy Talks di Jakarta. Forum tahunan ini merupakan platform bagi para pemangku kepentingan di sektor energi untuk berdiskusi mengenai tantangan dan solusi dalam transisi menuju energi bersih.
Edwin menegaskan bahwa mencapai target net zero emission bukanlah hal yang mudah, namun PLN IP sebagai Subholding PLN telah berkomitmen kuat untuk merumuskan solusi energi terbaik dalam menghadapi tantangan transisi energi.
"PLN sudah dan akan terus berupaya keras untuk mengembangkan strategi energi yang optimal demi mencapai tujuan net zero emission," ujar Edwin.
Baca JugaPLN Indonesia Power dan Mitra Global Berkolaborasi untuk Transisi Energi Menuju NZE 2060
PLN Indonesia Power tidak hanya memfokuskan diri pada pemenuhan kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga telah menyiapkan berbagai strategi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan listrik 35 tahun ke depan.
"Kami menyadari bahwa beban permintaan listrik akan terus meningkat dalam 35 tahun ke depan. Oleh karena itu, kami perlu terus mengeksplorasi dan mempersiapkan diri untuk mengadopsi energi baru terbarukan yang tersedia di Indonesia," tambah Edwin.
Meskipun pengembangan EBT saat ini mungkin belum sepenuhnya dapat diterapkan, PLN IP tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mengadopsi teknologi yang tepat sesuai dengan perkembangan teknologi dan kesiapan finansial.
"Saat ini kami sedang mengenalkan berbagai jenis EBT seperti energi hidro, panas bumi, nuklir, dan cofiring amonia. Namun, penerapannya masih menunggu kematangan teknologi dan kesiapan finansial agar tidak berdampak pada kenaikan biaya listrik yang signifikan," papar Edwin.
Sebagai langkah awal menuju target net zero emission, PLN Indonesia Power telah merancang strategi pengembangan EBT melalui proyek Hijaunesia 2023. Dalam proyek ini, PLN IP memprioritaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW melalui skema Strategic Partnership.
"Melalui proyek Hijaunesia 2023, kami berkomitmen untuk mempercepat pengembangan EBT sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021–2030. Kami akan mengakselerasi pembangunan PLTS di 5 lokasi dengan total kapasitas 500 MW, dengan target proses pembangunan hingga Commercial Operation Date (COD) lebih cepat dari sebelumnya," jelas Edwin.
Proses pembangunan pembangkit ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pra-seleksi mitra termasuk kontraktor EPC, pemilihan lender, dan proses perizinan.
"Dengan berbagai langkah strategis ini, PLN Indonesia Power bertekad untuk menjadi pelopor dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tutup Edwin.
Redaksi
idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Sustain Kelola Manajemen Risiko, PLN Sabet Penghargaan di ASEAN Risk Award 2024
- Rabu, 07 Agustus 2024
Sustain Kelola Manajemen Risiko, PLN Sabet Penghargaan di ASEAN Risk Award 2024
- Rabu, 07 Agustus 2024
Berita Lainnya
PLN Indonesia Power Hadirkan Solusi Inovatif untuk Masyarakat yang Sejahtera
- Senin, 30 September 2024
Kesejahteraan Masyarakat: Upaya Inovatif PLN Indonesia Power Menuju Masa Depan Cerah
- Sabtu, 28 September 2024
PLN Indonesia Power: Menggali Inovasi untuk Kesejahteraan yang Berkelanjutan
- Sabtu, 28 September 2024
Transformasi Kesejahteraan Melalui Inovasi Inspiratif dari PLN Indonesia Power
- Minggu, 29 September 2024
PLN Indonesia Power: Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Inovasi Berani
- Senin, 30 September 2024