PLN Indonesia Power Gandeng PGE dalam Pengembangan PLTP Ramah Lingkungan

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 19:23:14 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE) bekerja sama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di dua lokasi strategis, yaitu Ulubelu Binary Unit dengan kapasitas 30 MW dan Lahendong Binary Unit dengan kapasitas 15 MW. Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah penting BUMN untuk mendukung optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT), yang berperan besar dalam pencapaian target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Kerja sama ini resmi dimulai dengan penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy, yang berlangsung pada acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Acara ini disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN, Erick Thohir, serta beberapa tokoh penting lainnya, termasuk Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya energi panas bumi bagi Indonesia, yang memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, mencapai 40% dari total potensi global, atau sekitar 24.000 MW. "Energi panas bumi harus terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rendah emisi sekaligus mendukung ekonomi hijau," ujar Presiden.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa saat ini Indonesia memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 93 GW, di mana 15% di antaranya berasal dari energi terbarukan. "Pembangkit listrik panas bumi saat ini berkontribusi sebesar 2,6 GW dan merupakan yang terbesar kedua di dunia. Pengembangan energi panas bumi akan meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional," jelas Bahlil.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memaksimalkan potensi energi panas bumi di Indonesia. "PLTP berbasis cogeneration, seperti Binary Unit yang akan dikembangkan bersama PGE, adalah terobosan penting dalam percepatan transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional," kata Edwin.

Proyek yang meliputi PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian National Determined Contribution (NDC) serta target Net Zero Emission.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Jufli Hadi, menyatakan bahwa kerja sama ini adalah bentuk nyata kolaborasi strategis dalam pengembangan energi panas bumi. "Kolaborasi adalah kunci utama dalam mempercepat pengembangan panas bumi, dan kerja sama ini merupakan langkah signifikan dalam menciptakan ekosistem energi hijau yang bermanfaat untuk Indonesia dan dunia," tutup Jufli.

Terkini