Energi Hijau Melalui Kerja Sama: PLN Indonesia Power dan PGE Optimalkan Potensi Geothermal

Selasa, 01 Oktober 2024 | 20:42:03 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berkolaborasi dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Konsorsium antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy, yang berlangsung di acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) Ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Acara ini disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta pejabat tinggi lainnya.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, diperkirakan mencapai 40 persen dari total potensi global, dengan estimasi kapasitas sekitar 24 ribu Mega Watt. Oleh karena itu, pengembangan energi panas bumi harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan emisi yang rendah dan mendukung ekonomi hijau.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa Indonesia saat ini memiliki kapasitas listrik sebesar 93 Giga Watt, di mana 13,7 GW atau 15 persen berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi berperan penting dalam meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi nasional.

"PLN Indonesia Power melakukan terobosan dalam pengembangan PLTP dengan menggandeng Pertamina Geothermal Energy, yang merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi panas bumi di Indonesia secara optimal," ungkap Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra.

Kerja sama antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy mencakup pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) di lokasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Pertamina Geothermal Energy, dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW. Proyek ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional dalam pencapaian National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Jufli Hadi menambahkan bahwa kerja sama antara PGE dan PLN IP merupakan contoh nyata kolaborasi dalam pengembangan energi panas bumi.

"Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia. Kerja sama PGE dan PLN IP ini adalah langkah penting untuk kemajuan energi hijau yang memberikan manfaat berkelanjutan, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga untuk Indonesia dan dunia," tutup Jufli.

Halaman :

Terkini