Bali – Di tengah sorotan kamera yang tertuju pada para pemimpin dunia dan aktivis lingkungan di KTT World Water Forum (WWF) ke-10, ada satu kelompok yang bekerja tanpa henti di balik layar, memastikan acara berjalan tanpa hambatan: PLN Indonesia Power (PLN IP).
Bayangkan sebuah orkestra tanpa konduktor, atau sebuah pertunjukan teater tanpa penata cahaya. Begitulah pentingnya peran PLN IP dalam KTT WWF ke-10. Mereka adalah jantung yang memompa energi ke setiap sudut konferensi, memastikan bahwa setiap presentasi, diskusi panel, dan pameran berjalan lancar.
"Kami mungkin tidak terlihat di panggung utama," ujar seorang teknisi PLN IP yang enggan disebutkan namanya, "tapi kami tahu bahwa tanpa listrik, konferensi ini tidak akan mungkin terjadi. Itulah yang membuat kami bangga menjadi bagian dari tim ini."
Tim PLN IP bekerja siang dan malam, memantau setiap detail pasokan listrik, siap menghadapi segala kemungkinan gangguan. Mereka tidak hanya memastikan ketersediaan listrik, tetapi juga kualitasnya, sehingga setiap perangkat elektronik berfungsi optimal.
"Kami tidak hanya menyalakan lampu," tambah teknisi tersebut. "Kami menjaga agar ide-ide tetap mengalir, koneksi tetap terjaga, dan harapan akan masa depan yang lebih baik tetap menyala."
Bagi tim PLN IP, KTT WWF ke-10 bukan hanya sekadar tugas, tetapi juga sebuah misi. Mereka menyadari bahwa konferensi ini adalah momen penting bagi dunia untuk bersama-sama mencari solusi atas krisis air global.
"Kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam acara sebesar ini," kata teknisi tersebut. "Kami berharap kerja keras kami dapat membantu para peserta konferensi mencapai tujuan mereka, yaitu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi air dan planet kita."
PLN IP mungkin tidak menjadi pusat perhatian di KTT WWF ke-10, tetapi peran mereka tak ternilai harganya. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang bekerja di balik layar, memastikan bahwa konferensi berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi dunia.