PLN IP: Lebih dari Sekadar Listrik, Menjaga Nyala Harapan di KTT World Water Forum ke Sepuluh

Kamis, 06 Juni 2024 | 10:57:28 WIB

Bali – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bukan hanya menjadi panggung bagi para pemimpin dunia untuk membahas isu air, tetapi juga menjadi ajang bagi PLN Indonesia Power (PLN IP) untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan. Lebih dari sekadar penyedia listrik, PLN IP berperan sebagai mitra strategis dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah, di mana akses air bersih dan energi terbarukan menjadi hak setiap insan.

Menyalakan Harapan dengan 758 Megawatt

Di balik layar konferensi yang megah, tim khusus PLN IP bekerja tanpa henti memastikan kelancaran acara tanpa gangguan listrik. Lebih dari 758 megawatt disalurkan dari tiga pembangkit utama di Bali, menerangi jalannya diskusi dan negosiasi penting yang akan menentukan arah kebijakan air global.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN IP, menegaskan bahwa peran PLN IP bukan hanya sebagai penyedia listrik, melainkan sebagai mitra dalam mewujudkan visi bersama untuk masa depan yang berkelanjutan. Komitmen ini dibuktikan dengan partisipasi aktif PLN IP dalam dialog mengenai energi terbarukan dan efisiensi energi.

Energi dan Air: Dua Sisi Mata Uang yang Tak Terpisahkan

Djoko Mulyono, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor energi dan air untuk menciptakan solusi berkelanjutan. "Kami percaya bahwa energi dan air adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Melalui inovasi dan kolaborasi, kami yakin dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi tantangan air dan energi yang dihadapi dunia," ujarnya.

Katalisator Perubahan Positif

KTT WWF ke-10 telah menjadi bukti nyata bahwa perusahaan energi seperti PLN IP dapat menjadi katalisator perubahan positif. Dengan komitmennya yang kuat terhadap keberlanjutan, PLN IP tidak hanya menjaga nyala listrik di konferensi, tetapi juga menyalakan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat global.

Terkini