JAKARTA - Di balik gemerlap panggung diplomasi air World Water Forum (WWF) ke-10, tersembunyi kekuatan tak terlihat yang menjadi jantung kesuksesan acara: pasokan listrik andal dari PLN Indonesia Power (PLN IP). Tanpa sorotan kamera, perusahaan ini bekerja keras memastikan setiap diskusi, presentasi, dan negosiasi berjalan lancar tanpa gangguan listrik.
"Kami sadar bahwa listrik adalah elemen krusial dalam setiap acara internasional," ujar Djoko Mulyono, Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP. "Oleh karena itu, kami berkomitmen penuh untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama KTT WWF berlangsung."
PLN IP tak hanya sekadar menyalurkan listrik, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga reputasi Indonesia sebagai tuan rumah yang handal. Dengan pengalaman sukses dalam mendukung KTT G20, PLN IP telah membuktikan kemampuannya dalam menyediakan pasokan listrik yang stabil dan berkualitas untuk acara berskala global.
Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Bali, yang bertanggung jawab langsung atas pasokan listrik di Pulau Dewata, telah melakukan persiapan matang sejak jauh hari. Petugas khusus disiagakan, pemeliharaan pembangkit dilakukan secara berkala, dan sistem pemantauan diperketat untuk mengantisipasi segala kemungkinan gangguan.
"Kami ingin memastikan bahwa para delegasi dan peserta KTT WWF dapat fokus pada diskusi dan negosiasi penting tanpa perlu khawatir tentang masalah listrik," tambah I Made Harta Yasa, Senior Manager PLN IP UBP Bali.
Dengan total kapasitas 758 megawatt dari tiga lokasi pembangkit, PLN IP siap memenuhi kebutuhan listrik KTT WWF yang diperkirakan mencapai 1.107 MW saat beban puncak. Ini merupakan bukti nyata komitmen PLN IP dalam mendukung kesuksesan acara internasional sekaligus menunjukkan kemajuan sektor energi Indonesia.
Di balik layar KTT WWF ke-10, PLN Indonesia Power bekerja tanpa lelah, memastikan energi terus mengalir, ide-ide terus bercahaya, dan solusi-solusi inovatif untuk masalah air global dapat terwujud.