Dekarbonisasi Pembangkit Listrik: PLN IP Melalui Cofiring dan Penggunaan Biomassa

Selasa, 21 Mei 2024 | 14:26:24 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 555.339 ton pada tahun 2023 dengan mengganti batu bara menjadi biomassa (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Prestasi ini menunjukkan komitmen PLN IP dalam mendukung pemerintah dalam menerapkan transisi energi.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menyatakan bahwa perusahaan berhasil mengurangi emisi sebanyak 555.339 ton CO2 melalui penggunaan cofiring di 18 PLTU, dengan menggunakan 478.741 ton biomassa dan menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWH.

"Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mengurangi emisi karbon dengan meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batu bara," ujarnya.

PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin telah menerapkan cofiring hingga tahun 2023.

Edwin juga menegaskan bahwa cofiring adalah bukti nyata dukungan perusahaan terhadap transisi energi di Indonesia dan pencapaian target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring dengan biomassa ini merupakan langkah nyata PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group dan membantu pemerintah mencapai target EBT nasional," katanya.

Edwin menambahkan bahwa program cofiring dengan berbagai jenis bahan baku seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, dan limbah uang kertas tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga memberikan dampak ekonomi ganda dengan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

"PLN IP juga bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga pasokan biomassa, sehingga mendukung Indonesia yang bersih, mandiri energi, dan meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," jelas Edwin.

Menurut Edwin, keberhasilan program cofiring ini hanya awal dari upaya PLN Indonesia Power dalam menerapkan transisi energi, dan mereka akan terus berupaya mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan berbagai program pengembangan EBT di sektor kelistrikan.

Terkini